Apa yang terlintas dipikiran loe pertama
kali , ketika ditanya tentang “NASKAH DRAMA”???
Ini jawaban dari teman-teman gue
, ketika gue tanya 2 kata tersebut : “Skenario,dialog,sketsa,alur cerita,script,narasi,sinopsis,fiktif,
ungkapan perasaan,
pikiran dan pengalaman yang ditulis secara dramatik” dan kalau menurut kawan gue
pemilik akun fesbuk ivana christa ###### calon sarjana sastra (amin), dia
berpendapat “naskah drama adalah alur
cerita yang di tulis berdasarkan bagian-bagian dari cerita itu sendiri dari
awal sampai akhir cerita”. Nah pendapat loe sendiri gimana?
Gue yakin pasti jawaban loe, engga jauh berbeda dengan jawaban dari
teman-teman gue. Sekarang gue bakal memberikan pengertian lebih jelas nya
tentang naskah drama menurut para ahli
“Naskah drama adalah salah satu genre karya sastra yang
sejajar dengan prosa dan puisi. Berbeda dengan prosa maupun puisi, naskah drama
memiliki bentuk sendiri yaitu ditulis dalam bentuk dialog yang didasarkan atas
konflik batin dan mempunyai kemungkinan dipentaskan (Waluyo, 2003: 2)”
“Naskah drama
merupakan hasil tulisan yang berbentuk dialog yangmemiliki kemungkinan untuk dipentaskan. Menurut Harymawan
(1986:23)”
Dari
berbagai pengertian naskah drama dapat disimpulkan bahwa naskah drama merupakan
hasil karya seseorang yang berisi dialog yang dipentaskan dalam bentuk Aksi
yang menggambarkan watak seseorang dalam kehidupan.
Apa aja langkah-langkah yang
dilakukan dalam membuat atau menyusun sebuah naskah drama? Hal pertama yang
harus dilakukan dari seorang penulis dalam membuat atau menyusun sebuah naskah
drama adalah Cintai Menulis, karena kalau loe engga memiliki minat untuk
menulis atau engga cinta dunia menulis, gue yakin loe bakal tersesat di dalam
nya alias pusing sendiri. Kalau loe sudah mulai menyukai dunia menulis, gue
yakin untuk tahapan selanjutnya loe bakal enjoy ngejalaninya.
Next Step
>>>
Ide Cerita/ Gagasan
Ide cerita
merupakan “pesan” yang akan disampaikan
kepada penonton. Isi pesan
bersifat umum dan cukup terdiri dari beberapa kalimat saja. Terkadang dalam mencari sebuah ide kita sangat sulit mendapatkannya, tapi
jika kita lebih peka dan terbuka maka semua keadaan disekeliling kita bisa
menjadi ide dasar dalam tahap awal kita menulis. Ide Cerita bisa kita dapat melalui :
- Pengalaman Pribadi
- Inspirasi
- Orang di sekeliling kita
- Cerita Dongeng
- Koran / Majalah / Cerpen
- Atau bisa juga dari Riset
Tema
Tema menguraikan “siapa” ( tokoh ) yang “mengapa” ( melakukan aksi)
artinya menjelaskan intisari cerita dari sebuah ide cerita bisa juga disebut ’sesuatu’ yang ingin disampaikan. ’Sesuatu’
yang ingin disampaikan pengarang itu terurai dalam seluruh unsur drama. Tema
menjiwai seluruh bagian drama: babak, adegan, dialog, tokoh, bahasa. Dalam menentukan tema berarti
penulis sudah menentukan tokoh atau karakter yang akan diceritakan.
Nb: Ide Cerita dan Tema harus
berkesinambungan
Contoh :
Ide
Cerita : Cinta Itu Buta
Tema
: Majikan Jatuh Cinta kepada
Supirnya
Karakter
Penjelasan mengenai tokoh yang
akan diceritakan. Mulai dari sifat, tingkah laku, bentuk fisik, latar belakang
kehidupan tokoh tersebut dan lain-lain.
Sinopsis
Rangkuman / Ringkasan cerita yang
dikemas secara menarik
Skenario/Naskah
Uraian
cerita yang sudah jelas, mulai dari awal hingga akhir cerita.
“Anwar (2001:136) mengemukakan bahwa dalam menulis
naskah drama harus memperhatikan beberapa aspek, yaitu:
1)
Menciptakan setting (latar)
Latar adalah
lingkungan fisik tempat penulis drama menempatkan aksi (action) para tokoh
ciptaannya. Yang perlu diingat dalam setting adalah bahwa dimana pun tempatnya,
yang penting penempatan itu mempunyai alasan yang dapat diterima. Penulis drama
yang sudah berpengalaman seringkali menggunakan suatulingkungan yang aktual
seperti yang mereka observasi sebagai dasar setting dramayang mereka tulis.
Mereka memodifikasi hasil observasi agar menjadi settingyang paling baik bagi
dramanya.
2) Penciptaan tokoh
Dalam
melukiskan tokoh, penulis drama melukiskannya seringkas dan se-tepat mungkin.
Informasi-informasi yang ada di dalamnya ialah, nama tokoh,usia (umur) tokoh,
deskripsi fisik tokoh secukupnya, hubungan tokoh utamadengan tokoh-tokoh lain
di dalam drama itu. Kalaupun ada petunjuk khusustentang karakter tokoh seyogyanya
dideskripsikan sedikit saja.Seorang penulis drama perlu mengetahui karakter
tokoh yang ditulisdalam dramanya, sebab pemahaman sebulat-bulatnya karakter
tokoh yang ditulismerupakan faktor esensial bagi keberhasilan drama.
3) Meletakkan tokoh dalam setting
Seorang
penulis drama harus memiliki kesadaran tentang segala sesuatuyang berkaitan
dengan tokoh-tokoh yang diciptakannya, khususnya apa yangdilakukan tokoh-tokoh
dalam setting dan bagaimana hubungan tokoh yang satudengan yang lain dalam
setting, kemana tokoh bergerak, bagaimana ia bergerak,apa yang disentuh tokoh,
yang diambil, yang diturunkan, yang dimain-mainkan.Aktivitas tokoh-tokoh di
dalam sebuah setting disebut business. Penulisdrama yang berpengalaman
seringkali memberi indikasi-indikasi halus, khususnya business (bisnis akting)
yang penting yang disisipkan berupa non-dialog, yaitu stage direction (petunjuk
pemanggungan) di sela-sela dialog.
4) Dialog tokoh
Dialog
merupakan pembicaraan tokoh-tokoh di atas panggung. Bagaimanatokoh-tokoh
berbicara di atas penggung menjadi penentu keberhasilan drama.Penulis drama
yang berpengalaman menyadari bahwa tokoh-tokoh yangditampilkan di atas panggung
harus menunjukkan tidak hanya apa yang dikatakan,melainkan bagaimana tokoh menyatakan
sikapnya.
5) Penulisan adegan
Adegan
adalah bagian (sub divisi) dari drama seluruhnya yang didalamnya setting
ditempatkan dengan pengaturan waktu yang sambungsinambung. Dalam tahap ini kita
membangun sendi-sendi drama (building block).Penulisan adegan dapat dimulai
dengan proses:
a. Penempatan
elemen bersama-sama ke dalam skenario dasar (kasar) berupaoutline naratif yang
mengisahkan cerita drama itu.
b. Menulis adegan itu sendiri
lengkap dengan dialog dengan petunjuk panggung (stage direction)”
Ada beberapa
unsur yang harus diperhatikan dalam pembuatan naskah drama yaitu
Babak
Babak
merupakan bagian naskah yang merangkum semua peristiwa yang terjadi dalam satu
kesatuan waktu – tempat – peristiwa. Setiap babak terbagi atas adegan-adegan.
Adegan
Dialog
Prolog
Prolog
adalah bagian naskah drama yang ditempatkan pada bagian awal drama. Prolog
berfungsi sebagai pengantar yang mengungkap keterangan tentang cerita yang akan
disajikan.
Epilog
Epilog
adalah bagian akhir naskah drama yang berisi kesimpulan pengarang mengenai cerita,
nasihat, pesan moral (etika). Epilog bukanlah unsur yang harus ada dalam naskah
drama.
Tema
Penokohan
Alur cerita
Alur adalah
rangkaian peristiwa yang dihubungkan dengan hukum sebab akibat. Artinya,
peristiwa-peristiwa pertama menyebabkan peristiwa kedua, peristiwa kedua
meyebabkan peristiwa ketiga, dan seterusnya. Fungsi utama alur adalah
mengungkap gagasan, membimbing, dan mengarahkan perhatian.
Bahasa
Unsur yang
tidak kalah pentingnya dalam penulisan naskah drama adalah bahasa. Bahasa
selalu menggerakkan tokoh dan mencipta suasana. Melalui bahasa yang diucapkan
tokoh-tokohnya, kita dapat memahami waktu, tempat, keadaan, masalah. Melalui
bahasa pula kita mengenal latar belakang setiap tokoh yang dideskripsikannya.
Aside
Aside adalah
bagian dari naskah drama yang diucapkan seorang pemain kepada penonton dengan
anggapan tokoh lain tidak mendengarnya.
Plot
Plot
adalah jalinan cerita atau kerangka dari awal hingga akhir,
jalinan plot terdiri dari konflik yang meliputi:
1. Exposition
Dalam
tahap ini diperkenalkanlah tokoh-tokoh dengan watak masing-masing.
2. Kompilasi
Pengenalan terhadap para pelaku
sudah menjurus pada pertikaian,
kemudian konflik menanjak/meninggi.
3. Klimaks
Titik puncak atau kegawatan dari
sebuah konflik dalam cerita disebut dengan klimaks, segala pertikaian
atau pertentangan tokoh ditumpahkan
pada bagian ini.
4. Resolusi
Resolusi ialah keadaan menurunnya
sebuah konflik, segala permasalahan
konflik telah ditemukan jalan keluarnya.
5. Catastrophe
(keputusan)
Catastrophe
ialah
penjelasan akhir dari semua ulasan cerita.
Beberapa
jenis plot cerita
kalau mau menulis naskah drama actoin durasi 5 menit kira2 butuh berapa lembar kertas???
BalasHapussaya belum ada ide nih untuk membuat naskah yang disuruh sama dosen saya.....
dan naskah action yang baik itu yang bagaimana bang????
terima kasih
estimasi 1 lembar skenario = durasi 1 menit film.
Hapusfont Courier New 12, kertas A4, spasi 1,5.
dan naskah drama action yang baik itu pastinya jalan cerita nya harus jelas,,ga cuma pukul-pukulan tapi g ada tujuannya ...
hm.,.,
HapusDrama panggung yg efiktif itu seharusnya berapa lama durasinya?
boleh nanya?
BalasHapuskalo buat naskah untuk 37 orang itu gimana? -_-
maksudnya gimana apa nya? tinggal dibuat sesuai ide cerita , kan tiap tokoh punya nama dan peran nya sendiri2
HapusMakasih atas masukannya, artikel cara menyusun naskah drama diatas sangat berguna.
BalasHapusalhamdulillah kalau begitu , tunggu postingan terbaru nya ya. baru aktif lagi nih nge blog hehehehehe
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusmau tanya, biasanya berapa lembar skenario untuk film layar lebar?
BalasHapusengga bisa diprediksikan tuh , banyak nya lembar skenario tergantung ide yang tercipta , biasanya kalau film layar lebar memakan waktu 2 jam , 1 lembar estimasi kurang lebih 5 menit , tinggal dikali aja tuh , #_#
Hapussama sama bro , blog ente bermanfaat juga tuh.
BalasHapustrims bro atas ilmunya. luar biasa kagak ada di sekolah sekama ini tu
BalasHapusTerimakasih ilmunya. Oh iya, kira-kira untuk drama durasi 90menit dgn naskha sepanjang 20hlm terlalu berlebihan nggak ya? Trims
BalasHapusIni cara teknik penyusunan naskah drama ya?
BalasHapusBiasa nya kalo durasi 20 menit drama teater itu mau brapa lembar kertas ya untuk menuliskan naskah? Dan ukuran kertas nya brapa dan yg mana?
BalasHapus