Singkatan kata DISPRO ternyata banyak sekali , mulai dari Disain Proyek , Disain Produk , Disain Produksi , Disain Program dan lain-lain. Pengalaman saya mengenai DISPRO (DISPRO yang dimaksud disini adalah Disain Produksi) yaitu ketika ada tugas matakuliah Teknik Penyutradaraan , Dosen memberikan tugas untuk membuat DISPRO DRAMA dan Dosen tersebut memberikan contoh DISPRO nya , saya santai dong karena sudah ada contoh nya , ketika pengumpulan tugas tinggal 2 hari lagi , saya mengerjakan tugas tersebut , saya bukalah contoh DISPRO yang diberikan dosen nya , setelah dibuka ternyata contoh DISPRO banyak sekali , mulai dari Contoh DISPRO DRAMA , NON DRAMA , PENYUTRADARAAN , TATA ARTISTIK , DOKUMENTER , BERITA TELEVISI , dan FILM ANIMASI.
Sesuai dengan yang tercatat di Note saya mengenai tugas kuliah , Dosen memberikan tugas untuk membuat DISPRO DRAMA , maka saya pun membuat nya berdasarkan contoh yang diberikan yaitu DISPRO DRAMA. Pada saat pengumpulan tugas , teman - teman sekelas dan saya mengumpulkan tugas nya dan diperiksa dosen nya , ternyata tugas yang kita kerjakan salah semua karena tidak sependapat dengan dosennya. "Memang saya memberikan tugas DISPRO DRAMA tapi dengan penulisan DISPRO PENYUTRADARAAN karena saya kan mengajarkan mata kuliah Teknik Penyutradaraan" kira-kira seperti itu kata atau maksud beliau , bisa aja kan ngeles nya kaya bajaj. Saya kesal sekali waktu itu tapi karena saya tidak ingin mengambil pusing dan berpikir positif atau mengambil hikmah nya maka saya tidak membawa kasus ini ke Meja Hijau (Loh...opo Rek).
Bagi pembaca setia blog saya atau pengunjung sedang mampir di blog saya , saya ingin kasih saran yaitu ketika dosen / pembimbing / guru / mentor kalian memberikan tugas DISPRO , kalau bisa tanya sedetail mungkin seperti DISPRO yang seperti apa? WORK SHEET (Lembar Kerja) yang dibutuhkan apa saja? dan lain-lain.
Saya akan memberikan Contoh Disain Produksi Penyutradaraan :
Senin, 12 November 2012
Selasa, 09 Oktober 2012
Director Treatment
Dunia
broadcasting itu ternyata sangat luas dan masih banyak peluang besar yang dapat
diraih. Mengambil jurusan broadcasting itu sebenarnya hanyalah sebagai dasar
atau pengantar kita untuk mengenal dunia broadcasting yang sebenarnya. Nah,
untuk mengatahui bakat atau minat kita dalam berkecimpung di dunia broadcasting
ya kita harus mencoba mencari jobdesk mana yang membuat kita merasa bisa dan
nyaman melakukannya. Tidak ada salah nya mencoba atas sesuatu yang akan membuat
kita sukses di masa depan.
Mengambil
Jurusan Broadcasting pada dasarnya berarti luas, artinya semua bidang yang ada
di dunia broadcasting, kita pelajari satu demi satu tapi proses pembelajaran
nya tidak sedetail ketika belajar di jurusan yang memang fokus pada satu bidang,
karena dunia broadcasting itu memiliki banyak sekali bidang entah itu menjadi
Kameramen, Penulis Naskah, Sutradara/Director, Produser, Reporter/Wartawan,
Lighting man, dan lain-lain pastinya berhubungan dengan Broadcast (siaran). Hal
terpenting ketika dalam belajar yaitu praktek lapangan.
Hari
ini, saya akan membahas 1 bagian kecil atau topik pembahasan tapi sangat berpengaruh
dalam pembuatan sebuah film/iklan yaitu Director Treatment. Director Treatment
merupakan tugas dari seorang sutradara dalam menuangkan/mengimplentasikan
gambaran nya dalam pembuatan sebuah film/iklan.
Jika
kita memisahkan Definisi dari Director Treatment, Director adalah orang yang
bertanggung jawab atas aspek kreatif baik interpretatif maupun teknis atau bisa
dibilang presiden disebuah produksi film/iklan. Sedangkan Treatment adalah kontribusi
dari orang kreatif/tim kreatif dalam menuangkan ide nya terhadap naskah melalui teknik dan proses
produksi.
Director
Treatment itu sendiri adalah catatan penting atau pedoman bagi sutradara dalam
mendeskripsikan sebuah film. Jadi, arti treatment disini merupakan gaya atau
konsep penyutaradaraan itu sendiri.
Ketika
gagasan sutradara bisa diimplementasikan pada adegan maupun dialog yang akan
dibuat pada waktu pengambilan gambar/shooting. Disinilah manfaat dari Director
Treatment dibuat yaitu untuk mempermudah
implementasi tadi. Director Treatment ini seperti halnya Storyboard, namun dalam director treatment dibuat sedetail mungkin tentang camera
movement, type of shot, Angle Camera serta story
telling atau penyampaian cerita.
Ada
beberapa Type Of Shot, Angle, Angle Camera dan Camera Movement yang harus diketahui dan
dipahami oleh seorang sutradara/ Director dalam pembuatan Director Treatment.
Senin, 08 Oktober 2012
Pengangguran
Pengertian dan Jenis Pengangguran
Pertumbuhan ekonomi suatu negara sangat
mempengaruhi angka pengangguran di suatu negara karena setiap pertumbuhan ekonomi satu persen, tenaga kerja
yang terserap bisa mencapai 400 ribu
orang. Jika pertumbuhan ekonomi di Indonesia hanya 3-4persen, tentunya hanya akan menyerap 1,6 juta tenaga
kerja, sementara pencari kerja atau angkatan kerja mencapai rata-rata 2,5 juta
per tahun sehingga akan menimbulkan angkatan kerja yang tidak mendapatkan
pekerjaan atau bisa disebut dengan pengangguran. Pengangguran (unemployment) adalah istilah untuk orang
yang tidak bekerja sama sekali atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan
pekerjaan yang layak. Pengangguran secara teknis adalah semua orang dalam
referensi waktu tertentu, yaitu pada usia angkatan kerja yang tidak bekerja,
baik dalam arti mendapatkan upah atau bekerja mandiri, kemudian mencari
pekerjaan dalam arti mempunyai kegiatan aktif dalam mencari kerja tersebut. Tingkat
pengangguran dapat dihitung dengan cara membagi jumlah pengangguran dengan
jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.
Menurut Sukirno (2004: 28) pengangguran adalah jumlah tenaga kerja
dalam perekonomian yang secara aktif mencari pekerjaan tetapi belum
memperolehnya.
Pengangguran dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu
- Pengangguran menurut Lama Waktu Kerja
- Pengangguran menurut Penyebab Terjadi
Untuk mengelompokkan masing-masing pengangguran, menurut Edgar O.
Edward, 1974 buku “Ekonomi Pembangunan” (Lincolin Arsyad, 1999: 35) perlu
diperhatikan dimensi-dimensi :
a.
Waktu
(banyak di antara mereka yang bekerja lebih lama, misalnya jam kerjanya per
hari, per minggu, atau per tahun).
b.
Produktivitas
(kurangnya produktivitas seringkali disebabkan oleh kurangnya sumber
daya-sumber daya komplementer Untuk melakukan pekerjaan).
c.
Intensitas pekerjaan (yang berkaitan dengan kesehatan dan gizi
makanan)
Pengangguran menurut Lama Waktu Kerja
Pengangguran menurut Lama Waktu Kerja adalah Seseorang
yang bekerja kurang dari 39-48 jam per
minggu, maka Pengangguran jenis ini dibagi menjadi 3 kelompok yaitu
a.
Pengangguran Terbuka (Open Unemployment)
Pengangguran terbuka adalah tenaga kerja yang tidak
mempunyai pekerjaan dan berusaha mencari pekerjaan. Pengangguran ini
terjadi karena belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara
maksimal untuk mencari pekerjaan, ketidakcocokan antara kesempatan kerja dengan
latar pendidikan dan tidak mau bekerja.
b.
Pengangguran Terselubung (Disguessed Unemployment)
Pengangguran terselubung adalah pengangguran yang terjadi karena
terlalu banyaknya tenaga kerja untuk satu unit pekerjaan padahal dengan mengurangi
tenaga kerja tersebut sampai jumlah tertentu tetap tidak mengurangi jumlah
produksi. Pengangguran terselubung bisa juga terjadi karena seseorang yang
bekerja tidak sesuai dengan bakat dan kemampuannya, akhirnya bekerja tidak
optimal. Misalnya pada sebuah kantor terdapat 10 tenaga administrasi yang
menangani pekerjaan yang ada. Padahal dengan jumlah tenaga 6 orang saja semua
pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik, akibatnya para pegawai tersebut
bekerja tidak optimal dan bagi kantor tentu merupakan suatu pemborosan.
c.
Setengah Menganggur (Under
Unemployment)
Setengah menganggur adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara
optimal karena tidak ada pekerjaan untuk sementara waktu. Ada yang mengatakan
bahwa tenaga kerja setengah menganggur ini adalah tenaga kerja yang bekerja
kurang dari 35 jam dalam seminggu atau kurang dari 7 jam sehari. Misalnya seorang buruh bangunan yang telah menyelesaikan
pekerjaan di suatu proyek untuk sementara menganggur sambil menunggu proyek
berikutnya.
Pengangguran menurut Penyebab Terjadi
Pengangguran jenis ini ada karena terjadi nya sebab. Pengangguran
jenis ini dibagi dalam beberapa bentuk yaitu
a. Pengangguran friksional (Frictional Unemployment)
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan
adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja
dengan pencari tenaga kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan
meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang
lebih baik dari sebelumnya. Kesulitan temporer ini antara lain adalah waktu
yang di perlukan dalam proses pelamaran dan seleksi oleh pencari tenaga kerja.
Umumnya pencari tenaga kerja selalu mengharapkan kualitas yang tinggi
dari pelamar kerja sehingga membutuhkan waktu penentuan pilihan. Di sisi lain,
pelamar kerja biasanya menginginkan pekerjaan yang dapat memberikan
fasilitas terbaik, pelamar kerja juga membutuhklan waktu untuk memutuskan
pilihan . Pengangguran friksional juga terjadi karena faktor jarak dan kurangnya
informasi. Pelamar kerja tidak mengetahui dimana ada lowongan kerja dan pencari
tenaga kerja juga tidak mengetahui dimana pelamar kerja yang berkualitas
sehingga pengangguran friksional tidak dapat dihindari.
b. Pengangguran Konjungtural (Cycle Unemployment)
Pengangguran Konjungtural adalah pengangguran yang disebabkan oleh
berkurang nya permintaan masyarakat (aggrerate demand) akan suatu barang
sehingga mengakibatkan suatu perusahaan untuk mengurangi kegiatan produksi suatu
barang. Penurunan daya beli masyarakat ini dikarenakan adanya gelombang atau
naik-turunnya kegiatan perekonomian suatu negara. Jika hal ini berlangsung lama
maka perusahaan akan memilih memberhentikan sebagian karyawan nya untuk
menyelamatkan perusahaan dari kebangkrutan.
c. Pengangguran Struktural (Structural Unemployment)
Pengangguran Struktural adalah pengangguran yang terjadi karena perubahan
struktur atau perubahan komposisi perekonomian. Perubahan struktur tersebut
memerlukan keterampilan baru agar dapat menyesuaikan diri dengan keadaan baru.
Sebagai contoh, adanya peralihan perekonomian dari sektor pertanian ke sektor
industri. Peralihan tenaga kerja dari sektor pertanian menjadi tenaga kerja di
sektor industri membutuhkan penyesuaian, sehingga tenaga kerja yang berasal
dari sektor pertanian diberi pelatihan kembali agar dapat menyesuaikan bidang
baru yang dijalani.
d. Pengangguran Musiman (Seasonal Unemployment)
Pengangguran Musiman adalah pengangguran yang terjadi karena pergantian
musim. Misalnya di sektor pertanian, umumnya setelah
musim panen sampai musim tanam, petani tidak ada perkerjaan. Dalam keadaan ini,
petani tersebut adalah pengangguran musiman
e. Pengangguran Teknologi (Technology Unemployment)
Pengangguran Teknologi adalah Pengangguran terjadi karena adanya penggunaan
alat–alat teknologi dalam berproduksi atau kemajuan teknologi dalam berproduksi
sehingga sumber daya manusia digantikan oleh alat-alat teknologi tersebut. Misalnya,
sebelum ada penggilingan padi, orang bekerja sebagai penumbuk padi ,
setelah ada mesin penggilingan padi maka mereka tidak bekerja lagi.
f. Pengangguran Politis
Pengangguran Politis adalah pengangguran yang terjadi karena adanya peraturan
pemerintah yang secara langsung atau tidak, mengakibatkan pengangguran.
Misalnya penutupan perusahaan bermasalah sehingga menimbulkan pemutusan
hubungan kerja.
g. Pengangguran Deflasioner
Pengangguran Deflasioner adalah pengangguran
yang disebabkan kurangnya lapangan pekerjaan dalam pertumbuhan
perekonomian suatu negara secara keseluruhan atau karena jumlah tenaga kerja
melebihi kesempatan kerja.
h. Pengangguran Sukarela atau Disengaja (Voluntary Unemployment)
Pengangguran
Sukarela atau Disengaja adalah pengangguran yang disebabkan karena orang itu
telah memiliki usaha sendiri (Entrepreneur)
walaupun orang itu masih dapat bekerja. Misalnya, orang itu tidak bekerja
tetapi orang itu memperoleh penghasilan dari menyewakan rumah.
Faktor Penyebab Terjadinya Pengangguran
Sebuah negara tidak akan pernah bisa
lepas dari berbagai permasalahan yang berhubungan dengan warga negaranya. Terlebih
pada negara - negara yang memiliki jumlah penduduk yang tinggi seperti
Indonesia. Masalah ketenagakerjaan, pengangguran, dan kemiskinan di Indonesia
sudah menjadi masalah pokok bangsa ini dan membutuhkan penanganan segera agar
tidak semakin membelit dan menghalangi langkah Indonesia untuk menjadi negara
yang lebih maju. Banyak yang harus dibenahi untuk menyelesaikan masalah
ketenagakerjaan. Diantaranya adalah dengan membekali berbagai macam
keterampilan bagi para tenaga kerja usia produktif supaya lebih mampu bersaing
di dunia kerja tidak hanya dalam bursa tenaga kerja lokal namun juga bursa
tenaga kerja dunia. Tidak ada angkatan kerja yang tidak ingin mendapatkan
pekerjaan atau menjadi pengangguran, namun keadaan perekonomian suatu negara
lah yang menjadi faktor utama atau berkaitan erat dengan jumlah pengangguran di
suatu negara. Di bawah ini adalah beberapa faktor penyebab tinggi nya angka
pengangguran :
- Besarnya Angkatan Kerja tidak seimbang dengan Kesempatan Kerja
Faktor ketidakseimbangan ini terjadi
dikarenakan jumlah angkatan kerja lebih besar daripada kesempatan kerja. Faktor
ini biasanya dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi suatu negara yang relatif
kecil sedangkan jumlah angkatan kerja di negara tersebut lebih besar dari
pertumbuhan ekonomi negara.
- Faktor Rendahnya Pendidikan dan Keterampilan
Faktor ini bisa disebabkan oleh perkembangan pesat teknologi yang tidak
diimbangi dengan kemampuan atau keterampilan manusia. Perusahaan akan lebih
memilih pelamar kerja yang menguasai teknologi yang digunakan daripada harus
menerima pelamar kerja yang tidak mengerti teknologi yang digunakan perusahaan
tersebut.
- Terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK
Faktor ini terjadi apabila daya beli masyarakat atau pertumbuhan
ekonomi suatu negara sedang menurun maka perusahaan akan mengurangi jumlah
produksi suatu barang. Apabila kondisi ini berlangsung lama maka perusahaan
akan mengurangi sumber daya manusia yang ada di perusahaan. Ada pula faktor ini
disebabkan karena perusahaan hanya mengutamakan keuntungan dengan cara
penghematan seperti penerapan rasionalisasi sehingga tenaga
kerja dipaksa untuk bekerja se maksimal mungkin untuk mengejar target. Apabila
tenaga kerja tidak bekerja sesuai dengan target maka tenaga kerja tersebut
tidak diperlukan lagi.
- Faktor Kemalasan
Penganguran yang berasal dari kemalasan individu sebenarnya
sedikit. Namun, dalam sistem materialis dan politik sekularis, banyak yang
mendorong tenaga kerja menjadi malas seperti pembayaran upah kerja yang tidak
sesuai.
- Budaya memilih Pekerjaan
Pada dasarnya setiap orang ingin bekerja
sesuai dengan latar belakang pendidikan maka tidak heran banyak ditemukan
angkatan kerja yang belum mendapatkan pekerjaan karena memilih pekerjaan yang
sesuai bukan pengangguran terselubung, melainkan pengangguran terbuka yang
didominasi oleh kaum intelektual (berpendidikan tinggi).
Dampak Pengangguran
Sebuah akibat atau dampak dikarenakan
adanya sebab atau penyebab. Seperti pepatah mengatakan “Takkan ada asap kalau
tidak ada api”. Apabila jumlah angkatan kerja yang belum mendapatkan pekerjaan
atau pengangguran, lebih tinggi dari pertumbuhan perekonomian suatu negara maka
akan berdampak atau berakibat buruk, baik terhadap perekonomian suatu negara
maupun individu dalam masyarakat. Untuk mengetahui dampak pengangguran kita perlu mengelompokkan pengaruh
pengganguran tersebut.
Dampak
Pengangguran terhadap Perekonomian suatu Negara
Dalam perekonomian suatu negara, pengangguran menjadi salah satu faktor
penghambat bagi pembangunan nasional. Tujuan akhir dari pembangunan nasional
suatu negara pada dasarnya adalah meningkatkan kemakmuran masyarakat dan
pertumbuhan ekonomi, agar stabil dan dalam keadaan naik terus (sustained economic growth). Setiap Negara
selalu berusaha agar tingkat kemakmuran masyarakatnya dapat dimaksimumkan. Jika
tingkat
pengangguran yang relatif tinggi, maka tidak
memungkinkan suatu negara mencapai tujuan tersebut. Hal ini dapat dilihat
jelas dengan memperhatikan berbagai
akibat buruk bersifat ekonomi yang ditimbulkan oleh masalah pengangguran.
- Pengangguran secara tidak langsung berkaitan dengan pendapatan nasional. Tingginya jumlah pengangguran akan menyebabkan turunnya produk domestik bruto (PDB), sehingga pendapatan nasional pun akan mengalami penurunan.
- Pengangguran akan menghambat investasi, karena jumlah tabungan masyarakat ikut menurun.
- Pengangguran tidak meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Keberadaan pengangguran menyebabkan daya beli masyarakat berkurang sehinggga permintaan terhadap barang hasil produksi pun berkurang. Keadaan ini juga bisa mempengaruhi kalangan investor untuk melakukan perluasan atau pendirian industri baru. Dengan demikian,tingkat investasi turun sehingga pertumbuhan ekonomi pun tidak meningkat.
- Pendapatan
Nasional dan Pendapatan per Kapita, Upah
merupakan salah satu komponen dalam penghitungan pendapatan nasional.
Apabila tingkat pengangguran semakin tinggi, maka nilai komponen upah akan
semakin kecil. Dengan demikian, nilai pendapatan nasional pun akan semakin
kecil.
Pendapatan per kapita adalah pendapatan nasional dibagi jumlah penduduk. Oleh karna itu, nilai pendapatan nasional yang semakin kecil akibat pengangguran, akan menurunkan nilai pendapatan per kapita. - Penerimaan Negara, Salah satu sumber penerimaan negara adalah pajak, khususnya pajak penghasilan (tax revenue). Pajak penghasilan diwajibkan bagi orang-orang yang memiliki pekerjaan. Apabila tingkat pengangguran meningkat, maka jumlah orang yang membayar pajak penghasilan berkurang. Akibatnya penerimaan negara pun berkurang. Dengan demikian, tingkat pengangguran yang tinggi akan mengurangi kemampuan pemerintah dalam menjalankan berbagai kegiatan pembangunan.
- Pengangguran menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimumkan kesejahteraan yang mungkin dicapainya. Pengangguran menyebabkan pendapatan nasional yang sebenarnya (actual output) dicapai adalah lebih kecil dari pendapatan nasional potensial (potential output ).
- Penganguran akan menimbulkan ketidakstabilan politik. Pengangguran yang tinggi juga akan menyebabkan ketidakpuasan rakyat sehingga menimbulkan demostrasi, bahkan huru – hara sehingga keadaan politik menjadi tidak setabil.
- Pengangguran menambah beban pengeluaran negara. Bagaimanapun juga setiap manusia memerlukan kebutuhan untuk bertahan hidup seperti makan. Jika manusia tersebut tidak bekerja dan tidak memiliki pendapatan, mereka tidak akan mampu untuk memenuhi kebutuhannya tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan mereka tersebut, pemerintah menyalurkan beras untuk orang miskin (RASKIN), bantuan tunai langsung (BLT) yang tentunya menambah anggaran negara dan mengurangi pendapatan negara.
Dampak
pengangguran terhadap Individu yang
Mengalaminya dan Masyarakat
Selain membawa akibat buruk terhadap
perekonomian suatu negara secara keseluruhan, pengangguran juga
akan membawa akibat buruk dan mempengaruhi
kehidupan individu serta kestabilan sosial dalam masyarakat. Tingkat
pengangguran yang tinggi menggambarkan banyak masyarakat yang tidak memiliki
sumber pendapatan. Masyarakat tetap dituntut memenuhi kebutuhan hidup diri
sendiri dan keluarganya, sehingga mereka akan melakukan apa saja untuk memenuhi
kebutuhan tersebut. Inilah yang memicu terjadinya pencopetan, perampokan atau
tindak kriminalitas lainnya. Dampak pengangguran terhadap kehidupan sosial juga
dapat dilihat jelas
dengan memperhatikan berbagai akibat
buruk.
- Beban Psikologis, Semakin lama seseorang menganggur maka semakin besar beban psikologis yang harus ditanggung. Secara psikologis, orang yang menganggur mempunyai perasaan tertekan, sehingga berpengaruh terhadap berbagai perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Dampak psikologis ini mempunyai efek domino di mana secara sosial, orang menganggur akan merasa minder karena status sosial yang tidak atau belum jelas.
- Pengangguran dapat menyebabkan kehilangan keterampilan, Keterampilan dalam mengerjakan sesuatu pekerjaan hanya dapatdipertahankan apabila keterampilan tersebut digunakan dalam praktek.Pengangguran dalam kurun waktu yang lama mengakibatkan tingkatketerampilan pekerja manjadi semakin merosot.
Cara Mengatasi Penganggguran
Di jaman sekarang, masalah pengangguran merupakan
salah satu hal yang menjadi perhatian di setiap negara. Tidak hanya di
Indonesia tetapi juga di negara-negara Eropa bahkan di Amerika Serikat. Hal itu
terjadi sebagai dampak dari peningkatan penduduk yang begitu cepat tanpa di
dukung dengan penciptaan lapangan kerja yang seimbang. Pemerintah Indonesia
sudah mengeluarkan beberapa upaya untuk meminimalisir tingkat pengangguran. Namun
belum ada Program yang paling pas dan bisa menjadikan solusi yang tepat dalam
mengatasi pengangguran dan kemiskinan di Indonesia.
- Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang dilakukan tahun 2005 dan 2008
Tujuan dari program ini adalah untuk
membantu masyarakat miskin tetap dapat memenuhi kebutuhan dasar, mencegah
penurunan taraf kesejahteraan masyarakat miskin akibat kesulitan ekonomi.
- Program Pelatihan Kerja
Pengangguran lebih banyak disebabkan oleh masalah
tenaga kerja yang tidak terampil dan ahli. Selain berpendidikan, perusahaan
lebih menyukai calon pegawai yang sudah memiliki keterampilan atau keahlian
tertentu. Program ini dapat berjalan dengan baik apabila ada saling kerja sama
antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat.
- Meningkatkan dan Mendorong Kewiraswastaan
Masalah pengangguran bisa berkurang apabila masyarakat
memiliki keinginan untuk menciptakan lapangan usaha sendiri atau berwiraswasta.
Cara ini dapat membantu dan berpeluang besar dalam mengurangi pengangguran di
Indonesia, karena dalam berwiraswasta tidak menuntut pendidikan yang tinggi,
hanya membutuhkan sedikit modal dan keuletan dalam menjalankan usahanya.
- Mengintensifkan Program Keluarga Berencana
Seperti yang telah kita ketahui, Indonesia merupakan
salah satu negara dengan populasi penduduk
terbanyak di dunia. Jadi apabila
program keluarga berencana ini tidak dijalankan secara efektif, dapat
dipastikan pengangguran di Indonesia akan semakin bertambah.
Semoga wawasan serta pengetahuan saya tentang pengangguran, bermanfaat. Jika ada hal yang belum saya ketahui tentang pengangguran mohon diberi tahu.
Selasa, 02 Oktober 2012
Jejak Kaki yang Tertinggal
Gedung – gedung tinggi terbangun
megah dan kokoh disekitarku, ribuan suara langkah kaki terdetak bagaikan
kegelisahan yang tak dapat dihindari, pepohonan menjadi hirupan kesegaran
ditengah sesak hiruk pikuk udara yang dikeluarkan mesin berkaki dua atau lebih.
Inilah kota kelahiranku, yang tidak terlepas dari maraknya kejahatan. Aku
pernah bertanya, mengapa? pertanyaan itu muncul ketika aku melihat seorang
wanita tua 30 menit lalu dengan wajah bahagia namun kini ia menangis. Aku
bertanya padanya “mengapa ibu menangis?” , wanita tua itu tetap menangis, aku
mengelus punggung untuk memberikan kepercayaan dan kenyamanan , wanita tua
itupun meneteskan air mata nya di pundakku yang kecil. Beberapa menit kemudian,
wanita tua itu berkata “uang saya hilang nak, hasil kerja keras saya selama 5
tahun bekerja sebagai pembantu rumah tangga untuk menyekolahkan anak saya di
kampung”. Aku terus bertanya kepada wanita tua itu perihal bagaimana sampai
terjadi kehilangan uangnya namun aku berpikir kembali bahwa aku sudah terlalu
banyak bertanya kepada wanita tua itu, hingga aku mengajak nya kepada yang
lebih berwenang yaitu polisi setempat.
Dalam hatiku berkata, “mengapa,
penjahat itu tega mencuri dari wanita tua? Mengapa penjahat itu tidak mencuri
saja dari pejabat korupsi yang tak berperasaan mengambil uang rakyat atau bos
besar yang menindas karyawannya?”
##
Nama ku Iyan saat ini aku kuliah
di PTS sekitar jakarta selatan semester 3 mengambil jurusan broadcasting. Aku punya
sebuah kisah cinta, kisah cinta ini terjadi sekitar 5 tahun lalu ketika aku
harus melepaskan belahan jiwaku demi jalan terbaik untuk nya. Kisah ini berawal
dari aku bertemu dengannya 5 tahun lalu, seorang wanita berambut panjang dengan
senyuman yang indah berparas wajah yang biasa saja namun entah kenapa aku
langsung tahu bahwa dia adalah orang yang aku cari selama ini. Dia menyebut
namanya Reni . Kita memasuki waktu 5 tahun itu.
Senin, 01 Oktober 2012
Kebakaran di Ulujami
Telah terjadi kebakaran di Jalan Swadarma Raya RT 18 RW 03 Ulujami, Jakarta Selatan, Senin (1/10/2012) siang tadi, yang menghanguskan
sejumlah rumah, sejumlah unit sepeda motor dan tempat usaha.
“ada sekitar 8 rumah
petakan yang terbakar dibelakangnya” kata anggi pemilik konter pulsa di dekat
lokasi kejadian.
Sebelum api membesar,
warga sekitar mendengar dua ledakan yang cukup besar. Menurut dugaan warga
sekitar, ledakan tersebut diakibatkan karena api mengenai botol bensin di kios
bensin eceran milik Nasri lalu mengenai tabung kompresor di bengkel motor sebelah
yang letaknya berdekatan dengan botol bensin.
“ada yang isi bensin eceran terus bensin nya
tumpah nah kebetulan dibawah nya ada api spirtus buat nambal ban, jadi kebakar
kena bensin trus menyambar ke botol bensin lain” kata anggi pemilik konter
pulsa di dekat lokasi kejadian.
Selain kios bensin milik
Nasri, ikut terbakar satu bengkel motor beserta tiga unit motor di dalamnya, 8
rumah petakan dibelakang nya dan satu tempat usaha warung makan.
Kepala Sudin Pemadam
Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Sudin Damkar dan PB) Jakarta Selatan,
Frans Hodden Silalahi mengatakan
bahwa tim nya telah mengerahkan 16 unit mobil pemadam kebakaran dan api
dapat dikuasai sekitar pukul 14.20 WIB.
Dalam peristiwa ini
tidak ada korban jiwa namun diberitakan Satu orang pingsan karena mengalami
shock akibat kehilangan rumah dan harta
bendanya. Akibat kebakaran ini, sebanyak 12 kepala keluarga dengan 60
jiwa harus kehilangan tempat tinggal. Kerugian terjadi nya kebakaran ini
ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. Penyebab
pasti kebakaran masih dalam penyelidikan Polsek Pesanggrahan.
Editor : Khalid
nurdien
Langganan:
Postingan (Atom)