Kamis, 29 Maret 2012

Model Melvin L. DeFleur

Dosen Berkata, "Tolong kamu mempresentasikan Model Komunikasi menurut Melvin L. DeFleur secara lengkap,minggu depan?"
Gue menjawab, "Apaaaaa!!Presentasi di depan kelas!! Ga ada yang lain Buu??!" (dalam hati ngejawabnya)
kenyataannya
Diem sebentar "Iya bu" (dengan nada males)


Untuk kalian yang mendapatkan tugas sama kaya gue ,, jangan pesimis karena gue akan memberikan hasil dari tugas yang disuruh oleh dosen tadi ,, jadi tinggal Copy Paste aja tapi jangan bilang dari gue tapi bukan berarti hasil ga bagus malah dibilang EXCELENT !!
Nb : gue ga mengajarkan Instant dalam menyelesaikan sesuatu ,, tergantung bagaimana kita menyikapi aja ...!!  :)

Model Melvin L. DeFleur
Model Melvin L. DeFleur lebih menggambarkan model komunikasi massa daripada komunikasi antarpribadi. Diakui oleh Melvin L. DeFleur, modelnya merupakan perluasan dari model-model yang dikemukakan para ahli yang lain, Seperti :Transmitter dan receiver dalam model Shannon dan Weaver, paralel dengan Encoder dan Decoder dalam model Schramm.


 

Add caption


Dengan memasukkan perangkat media massa (mass medium device) dan perangkat umpan balik (feedback device).
Melvin L. DeFleur mengggambarkan sumber (source), pemancar (transmitter), penerima (receiver) dan sasaran ( destination) sebagai fase-fase yang terpisah dalam proses komunikasi massa.


Contoh nya:
Ketika seseorang berbicara, ia memilih simbol-simbol untuk menyatakan makna denotatif dan konotatif (merumuskan makna ke dalam pesan) kemudian mengucapkan secara verbal atau menuliskan simbol-simbol ini sedemikian rupa sehingga berubah menjadi peristiwa yang dapat di dengarkan atau dilihat lalu dapat dipersepsi sebagai rangsangan oleh khalayaknya.

Perbedaan fungsi receiver  dalam model DeFleur adalah penerima informasi dan menyandi-baliknya-Sehigga mengubah peristiwa fisik informasi menjadi pesan (sistem simbol yang signifikan).
Contoh nya :
Dalam percakapan biasa, receiver ini merujuk kepada alat pendengaran manusia, yang menerima getaran udara dan mengubahnya menjadi impuls saraf, sehingga menjadi simbol verbal yang dapat dikenal. Dalam komunikasi tertulis, mekanisme visual mempunyai fungsi yang sejajar.
Menurut Defleur dalam buku Deddy Mulyana : 2000, “Komunikasi bukanlah sebuah pemindahan makna. Komunikasi terjadi dengan seperangkat komponen operasi di dalam sistem teoritis, konsekuensinya adalah isomorpis diantara internal penerima kepada seperangkat simbol, sumber dan penerima.”
Pada tahun 1976, Sandra Ball-Rokeach dan Melvin L. DeFleur, mengusulkan Teori Ketergantungan Sistem Media (Dependency Theory) adalah teori tentang komunikasi massa yang menyatakan bahwa semakin seseorang tergantung pada suatu media untuk memenuhi kebutuhannya, maka media tersebut menjadi semakin penting untuk orang itu.
Teori ini pada dasarnya, penjelasan tentang menghubungkan antara isi media, sifat masyarakat, dan perilaku khalayak. Teori Ini menyatakan bahwa orang-orang dalam masyarakat urban telah menjadi bergantung pada komunikasi massa untuk membantu mereka dalam menerima informasi yang mereka butuhkan.
Besarnya ketergantungan seseorang pada media ditentukan dari dua hal.
•    Pertama, individu akan condong menggunakan media yang menyediakan kebutuhannya lebih banyak dibandingkan dengan media lain yang hanya sedikit. Sebagai contoh, bila anda menyukai gosip, anda akan membeli tabloid gosip dibandingkan membeli koran Kompas,

•    Kedua, persentase ketergantungan juga ditentukan oleh stabilitas sosial saat itu. Sebagai contoh, bila negara dalam keadaan tidak stabil, anda akan lebih bergantung/ percaya pada koran untuk mengetahui informasi jumlah korban bentrok fisik antara pihak keamanan dan pengunjuk rasa, sedangkan bila keadaan negara stabil, ketergantungan seseorang akan media bisa turun dan individu akan lebih bergantung pada institusi - institusi negara atau masyarakat untuk informasi. Sebagai contoh di Malaysia dan Singapura dimana penguasa memiliki pengaruh besar atas pendapat rakyatnya, pemberitaan media membosankan karena segala sesuatu tidak bebas untuk digali, dibahas, atau dibesar-besarkan, sehingga masyarakat lebih mempercayai pemerintah sebagai sumber informasi mereka.
Ketergantungan hubungan dalam teori Ketergantungan Sistem Media, berjalan dua arah yaitu Media sumber dapat menyesuaikan konten mereka berdasarkan pada hubungan ketergantungan penonton, dan penonton dapat menyesuaikan pilihan mereka dari sumber media berdasarkan pada hubungan ketergantungan media.
Hubungan Ketergantungan Sistem Media berasal dari tujuan pribadi individu, Sebagai individu mengembangkan harapan bahwa sistem media dapat memberikan bantuan ke arah pencapaian tujuan, individu pada umumnya mengembangkan hubungan ketergantungan dengan media atau media dianggap paling membantu dalam mengejar tujuan.
Komponen sistem Ketergantungan Sistem Media adalah dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu
1.    Makro artinya
meliputi lingkungan sosial dan sistem media.
2.    Mikro artinya
mencakup individu dengan tujuan.
3.    Meso artinya
melibatkan hubungan interpersonal.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar