Ide
Cerita :
Ketika hati mengalahkan
ego
Karakter
Roy
: seorang yang keras kepala, egois
tinggi, memiliki prinsip yang kuat, cepat emosi, setia kawan, baik, serius
alias ga bisa becanda, termasuk pintar karena mendapatkan beasiswa dari universitas negeri di jogja. Usia 20 tahun,
mandiri.
Bima
: sahabatnya roy dari SMP hingga SMA.
Bima adalah orang yang paling dipercaya roy, semua sifat baik dan buruk roy
sudah diketahui roy.
Bagus
: teman satu kost dan sahabat nya roy di universitas. Keturunan
jawa, humoris, setia kawan.
Sinopsis
Hampir 2 tahun bima
tidak mendengar kabar dari roy. Ketika bima ke rumah Roy untuk
bersilahturahmi, Bima mendengar kabar
bahwa roy jarang pulang ke jakarta selama menjalani kuliah dijogja sedangkan orang
tua roy terutama ayah nya roy saat ini sangat memerlukan kehadiran roy karena
ayahnya roy sedang sakit keras. Ibunya Roy meminta tolong kepada bima untuk
pergi menemui nya di jogja dan mengajak roy pulang untuk menjenguk ayahnya.
Awalnya bima tidak ingin ikut campur, karena bima tahu bahwa hubungan ayahnya
roy dengan roy sendiri tidak pernah baik atau tidak akur dari SMP hingga
memasuki masa kuliah dan itulah alasan
dasar kenapa roy memutuskan kuliah di jogja. Tetapi setelah bima melihat
kondisi ayah nya roy yang kesehatan nya sangat menurun drastis, bima pun
akhirnya menyetujui untuk menemui roy di jogja.
Liburan semester adalah
waktu yang tepat.
Dalam perjalanan bima
mengingat masa-masa indah bersama sahabatnya yaitu roy. Sesampai di jogja dari
stasiun jogja bima agak kesulitan mencari alamat yang diberikan ibunya roy.
Bima bertanya-tanya ke warga jogja di sekitar stasiun dan mengikuti
petunjuk-petunjuk yang diberikan, hingga akhir nya bima bertanya pada orang
yang sebelumnya bima tidak sadari bahwa orang itu adalah preman sekitar. Setelah mengikuti petunjuk preman tersebut,
bima merasa ada yang aneh atas petunjuk yang diberikan. Tiba-tiba preman
tersebut menyergap bima dari belakang dan memaksa bima untuk mengeluarkan
barang berharga yang di bawa bima. Awalnya bima berontak tetapi beberapa menit
kemudian perlawanan bima berhenti karena bima dipukuli oleh 2 orang sekaligus.
Bima pun menyerah, terjatuh dan barang-barang berharga bima pun di ambil preman
tersebut.
Setelah preman itu
hilang dari pandangan buram bima dikarenakan pukulan-pukulan yang diberika
preman tersebut tiba-tiba ada suara dua orang datang dan saling memukuli hingga
bima mendengar ada orang yang pergi dan ada yang mendekati bima.
Orang itu berkata
“sampeyan ora opo-opo?” sambil mengangkat bima hingga posisi duduk
Bima pun mencoba
memfokuskan penglihatan serta pikirannya.
Karena bima merasakan ada
orang yang bima kenal disekitarnya. Hanya ada satu nama yang diingat bima saat
itu “Roy??!” ucap bima.
Orang itu pun berkata
“roy??loh kok sampeyan kenal roy?” ,, bima tidak menjawab pertanyaan orang itu
dan memanggil nama “roy” sekali lagi.
Orang itu berkata “roy
wong iki manggil-manggil jenengemu”...
Orang yang satu lagi
mendekati bima setelah memerhatikan wajah bima lalu beberapa detik kemudian
orang itu mengatakan “Bima??”
Bima pun merasa senang
setelah mendengar namanya dipanggil dan kemudian pingsan.
keesokannya
Bima sadar dan melihat
seluruh sudut ruangan yang agak berantakan. Ada orang yang datang dan
mengatakan “udah sadar?” dengan sedikit logat jawa, bima pun hanya mengangguk.
“kenalin nama gue
bagus, ya udah istirahat aja dulu, sebentar lagi roy juga balik!”
Bima pun kembali
tertidur
Ke esokannya
Bima terbangun dan
bertemu dengan roy, menanyakan kabar roy. Roy pun bertanya apa tujuan nya bima
ke jogja, bima awalnya berbohong karena bima tahu bahwa roy pasti akan marah
jika mengatakan yang sebenarnya dan
setelah beberapa hari di jogja, selama itu pula setiap ada kesempatan bima
menyinggung tentang keluarga roy di jakarta, roy pun menskak mat ketika bima
menyinggung keluarga nya lagi untuk yang beberapa kali lalu pada akhirnya bima
mengatakan apa tujuannya bima yang sebenarnya ke jogja.
Roy sangat marah,
dipikiran roy saat itu ‘ternyata bima sahabat karib roy di waktu sekolah lebih
memihak pada keluarga roy’.
Roy sangat kecewa ,
bima pun di acuhkan.
Walaupun bagus tidak
tahu awal permasalahan nya tapi karena melihat bima yang terlihat sudah tidak
memiliki cara alias buntu, akhirnya bagus pun ikut campur dan membantu bima.
Bagus mencoba bicara
kepada roy, tetapi roy menganggap bagus penghianat karena telah membantu bima,
bagus pun lebih memilih menjauh.
dan bima pun tidak
ingin hubungan persahabatan di waktu SMP hingga SMA antara Bima dan roy serta
hubungan persahabatan Roy dengan bagus di waktu masa kuliah hancur begitu saja.
Akhir nya bima pun
mengambil jalan terakhir yaitu bima membeli 2 tiket kereta api tujuan jakarta ,
lalu menaruhnya di meja kamar kost an
nya roy serta menulis sebuah surat yang berisi tentang permintaan maaf dan memohon
untuk terakhir kali agar kembali ke jakarta menjenguk ayahnya yang sedang sakit
keras.
Di stasiun bima
menunggu kereta sekaligus menunggu roy, orang yang paling diharapkan bima.
Kereta pun datang
tetapi belum terlihat juga si roy, ketika bima ingin menaiki kereta tiba-tiba
ada suara dari belakang.
“apa cuma segitu aja
kemampuan lu !!”
Bima pun kaget tetapi
tetap dalam posisi... beberapa menit kemudian
“ sori gue tetap ga
bisa ...... ga bisa kalau lu pergi ke jakarta ga ngajak gue”
Bima pun tersenyum dan
membalikkan badan nya dan berkata
“baru kali ini gue
ngeliat lu lebih mementingkan hati daripada sifat keras kepala lu ,,”
Mereka pun saling
berpelukan persahabatan lalu menaiki kereta ....
Dari kejauhan di dalam
stasiun, bagus senang melihat mereka (bima dan roy) kembali akur.
The End
Penulis Naskah : khalid Nurdien
Tidak ada komentar:
Posting Komentar