Kamis, 24 Mei 2012

Sahabat Desa

Ide Cerita :
Ketika hati mengalahkan ego
Karakter
Roy     : seorang yang keras kepala, egois tinggi, memiliki prinsip yang kuat, cepat emosi, setia kawan, baik, serius alias ga bisa becanda, termasuk pintar karena mendapatkan beasiswa dari  universitas negeri di jogja. Usia 20 tahun, mandiri.
Bima   : sahabatnya roy dari SMP hingga SMA. Bima adalah orang yang paling dipercaya roy, semua sifat baik dan buruk roy sudah diketahui roy.
Bagus : teman satu kost  dan sahabat nya roy di universitas. Keturunan jawa, humoris, setia kawan.

Sinopsis
Hampir 2 tahun bima tidak mendengar kabar dari roy. Ketika bima ke rumah Roy untuk bersilahturahmi,  Bima mendengar kabar bahwa roy jarang pulang ke jakarta selama menjalani kuliah dijogja sedangkan orang tua roy terutama ayah nya roy saat ini sangat memerlukan kehadiran roy karena ayahnya roy sedang sakit keras. Ibunya Roy meminta tolong kepada bima untuk pergi menemui nya di jogja dan mengajak roy pulang untuk menjenguk ayahnya. Awalnya bima tidak ingin ikut campur, karena bima tahu bahwa hubungan ayahnya roy dengan roy sendiri tidak pernah baik atau tidak akur dari SMP hingga memasuki  masa kuliah dan itulah alasan dasar kenapa roy memutuskan kuliah di jogja. Tetapi setelah bima melihat kondisi ayah nya roy yang kesehatan nya sangat menurun drastis, bima pun akhirnya menyetujui untuk menemui roy di jogja.
Liburan semester adalah waktu yang tepat.
Dalam perjalanan bima mengingat masa-masa indah bersama sahabatnya yaitu roy. Sesampai di jogja dari stasiun jogja bima agak kesulitan mencari alamat yang diberikan ibunya roy. Bima bertanya-tanya ke warga jogja di sekitar stasiun dan mengikuti petunjuk-petunjuk yang diberikan, hingga akhir nya bima bertanya pada orang yang sebelumnya bima tidak sadari bahwa orang itu adalah preman sekitar.  Setelah mengikuti petunjuk preman tersebut, bima merasa ada yang aneh atas petunjuk yang diberikan. Tiba-tiba preman tersebut menyergap bima dari belakang dan memaksa bima untuk mengeluarkan barang berharga yang di bawa bima. Awalnya bima berontak tetapi beberapa menit kemudian perlawanan bima berhenti karena bima dipukuli oleh 2 orang sekaligus. Bima pun menyerah, terjatuh dan barang-barang berharga bima pun di ambil preman tersebut.
Setelah preman itu hilang dari pandangan buram bima dikarenakan pukulan-pukulan yang diberika preman tersebut tiba-tiba ada suara dua orang datang dan saling memukuli hingga bima mendengar ada orang yang pergi dan ada yang mendekati bima.
Orang itu berkata “sampeyan ora opo-opo?” sambil mengangkat bima hingga posisi duduk
Bima pun mencoba memfokuskan penglihatan serta pikirannya.
Karena bima merasakan ada orang yang bima kenal disekitarnya. Hanya ada satu nama yang diingat bima saat itu “Roy??!” ucap bima.
Orang itu pun berkata “roy??loh kok sampeyan kenal roy?” ,, bima tidak menjawab pertanyaan orang itu dan memanggil nama “roy” sekali lagi.
Orang itu berkata “roy wong iki manggil-manggil jenengemu”...
Orang yang satu lagi mendekati bima setelah memerhatikan wajah bima lalu beberapa detik kemudian orang itu mengatakan “Bima??”
Bima pun merasa senang setelah mendengar namanya dipanggil dan kemudian pingsan.
keesokannya
Bima sadar dan melihat seluruh sudut ruangan yang agak berantakan. Ada orang yang datang dan mengatakan “udah sadar?” dengan sedikit logat jawa, bima pun hanya mengangguk.
“kenalin nama gue bagus, ya udah istirahat aja dulu, sebentar lagi roy juga balik!”
Bima pun kembali tertidur
Ke esokannya
Bima terbangun dan bertemu dengan roy, menanyakan kabar roy. Roy pun bertanya apa tujuan nya bima ke jogja, bima awalnya berbohong karena bima tahu bahwa roy pasti akan marah jika mengatakan yang sebenarnya  dan setelah beberapa hari di jogja, selama itu pula setiap ada kesempatan bima menyinggung tentang keluarga roy di jakarta, roy pun menskak mat ketika bima menyinggung keluarga nya lagi untuk yang beberapa kali lalu pada akhirnya bima mengatakan apa tujuannya bima yang sebenarnya ke jogja.
Roy sangat marah, dipikiran roy saat itu ‘ternyata bima sahabat karib roy di waktu sekolah lebih memihak pada keluarga roy’.
Roy sangat kecewa , bima pun di acuhkan.
Walaupun bagus tidak tahu awal permasalahan nya tapi karena melihat bima yang terlihat sudah tidak memiliki cara alias buntu, akhirnya bagus pun ikut campur dan membantu bima.
Bagus mencoba bicara kepada roy, tetapi roy menganggap bagus penghianat karena telah membantu bima, bagus pun lebih memilih menjauh. 
dan bima pun tidak ingin hubungan persahabatan di waktu SMP hingga SMA antara Bima dan roy serta hubungan persahabatan Roy dengan bagus di waktu masa kuliah hancur begitu saja.
Akhir nya bima pun mengambil jalan terakhir yaitu bima membeli 2 tiket kereta api tujuan jakarta , lalu menaruhnya di meja  kamar kost an nya roy serta menulis sebuah surat yang berisi tentang permintaan maaf dan memohon untuk terakhir kali agar kembali ke jakarta menjenguk ayahnya yang sedang sakit keras.
Di stasiun bima menunggu kereta sekaligus menunggu roy, orang yang  paling diharapkan bima.
Kereta pun datang tetapi belum terlihat juga si roy, ketika bima ingin menaiki kereta tiba-tiba ada suara dari belakang.
“apa cuma segitu aja kemampuan lu !!”
Bima pun kaget tetapi tetap dalam posisi... beberapa menit kemudian
“ sori gue tetap ga bisa ...... ga bisa kalau lu pergi ke jakarta ga ngajak gue”
Bima pun tersenyum dan membalikkan badan nya dan berkata
“baru kali ini gue ngeliat lu lebih mementingkan hati daripada sifat keras kepala lu ,,”
Mereka pun saling berpelukan persahabatan lalu menaiki kereta ....

Dari kejauhan di dalam stasiun, bagus senang melihat mereka (bima dan roy) kembali akur.

The End

Penulis Naskah : khalid Nurdien

Tidak ada komentar:

Posting Komentar